Blogger Widgets Phisiotherapy: Juni 2014

Jumat, 06 Juni 2014

Biomekanik

1. Pengertian Biomekanik
Studi tentang struktur dan fungsi biologis melalui metode mekanika, yaitu gaya dan pengaruhnya.
2. Bentuk biomekanika
Biokinetika : mempelajari sistem tubuh bergerak tanpa memperhitungkan penyebabnya
Biostatika : sistem biologis dlm keadaan diam.
Biodinamika : gerak biologis hubungannya antara pusat masa dan gaya penyebabnya.
Biomekanika terdiri dari dua macam gerakan, sebagai berikut:
a. Kinematika : Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan percepatan, tanpa memperhatikan penyebab gerakan.
b. Kinetik : Berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja gaya-gaya tersebut.
3. Posisi anatomi
Adalah posisi tegak dengan kaki sedikit lebar, kedua lengan rileks disamping badan, telapak tangan menghadap depan.
Pusat gravitasi : letaknya bervariasi trgntg posisi tubuh, beban tambahan dan gerak tubuh. (pada posisi berdiri tegak terletak ditengah pelvic depan Vert S2)
4. Bidang Gerak
Pada posisi anatomis ketiga bidang gerak bertemu di satu titik yang disebut center of gravity (cog)

a. Sagital Plane
Membagi tubuh secara vertikal kanan dan kiri. Contoh gerak pada bidang sagittal : fleksi, ekstensi, hiperekstensi. Fleksi berupa rotasi pada bidang sagittal ke depan. Ekstensi mengembalikan ke posisi anatomis dari posisi fleksi.
b. Frontal Plane
Contoh gerakan frontal : abduksi, adduksi. Abduksi : menggerakkan segmen tubuh menjauhi garis tengah tubuh Adduksi : menggerakkan segmen tubuh mendekati garis tengah tubuh.
c. Transverse Plane
Contoh gerakan transverse plane adalah pada sambungan ( sendi ) membujur di perputaran ruas-ruas tulang belakang, serta pronation dan supination lengan bawah.
5. Axis Gerak
Ketika segmen tubuh manusia bergerak maka segmen tersebut berputar melalui sumbu rotasi. Axis dibagi menjadi :
Transverse axis (frontal axis) : tegak lurus dengan bidang sagittal. Anteroposterior axis : rotasi bidang frontal yang terjadi melalui sumbu sagittal. Longitudinal axis : sumbu tempat terjadinya rotasi pada bidang transversal.
6. Bentuk Gerak
Bentuk gerak manusia berupa general  motion, yaitu kombinasi antara gerak linier dan anguler.
a. Gerak linier (linier motion) atau translatory motion(translasi) : merupakan gerak sepanjang sebuah garis. Jika garis lurus maka geraknya disebut rectilinier. Jika garis lengkung maka disebut curvelinier.
b. Gerak angular (angular motion) : merupakan rotasi pada garis imajiner pusat (axis).
c. Gerak kombinasi (general motion) : kombinasi gerak translasi dan rotasi.
7. Aspek Mekanis Sendi
a. Osteokinematik
Analisis gerak sendi dilihat dr gerak tulangnya, Jenis gerak Bidang gerak & sumbu gerak.
Gerak sendi dilihat dari gerak tulang:
1) Rotasi ayun
2) Rotasi putar
3) Rotasi Spin
ROM :  Lingkup yang dicapai pada gerak sendi dalam bidang gerak dan sumbu gerak tertentu
b. End Feel
1) End feel  normal : soft end feel, elastic end feel, hard end feel
Soft end feel : jaringan lunak, ex : fleksi elbow.
Elastic end feel : peregangan jaringan lunak capsule ligamenter, ex : endo/eksorotasi GH joint.
Hard end feel : pembatasan tulang, ex : ekstensi elbow.

2) End feel patologis : Empty end feel, Springy end feel, Firm harder end feel
Empty end feel : gerak melebihi ROM normal seolah tanpa penghambat, ex : dislokasi sendi.
Springy end feel : pembatasan oleh ketegangan otot. Ex : fleksi hip pada posisi ekstensi knee.
Firm end feel : pembatasan oleh kapsul ligament yg memendek, ex : eksorotasi pada frozen shoulder.
c. Arthrokinematika
Gerak dilihat dari gerak antar permukaan sendi
Traksi-compressi : gerak permukaan sendi tegak lurus terhadap sendi pasangannya
Translasi : gerak permukaan sendi sejajar terhadap sendi pasangannya
Spin : gerak putar sesuai sumbu tulang

Shoulder

            Tulang Pembentuk Shoulder Complex :
                      1. Os Clavicula
                      2. Os Scapula
                      3. Os Humeri (1/3 Proximal)
                      4. Os Sternum
                      5. Ossa Costae
            Sistem Persendian :
               1. Shoulder Girdle
               2. Glenohumeral Joint
               3. Acromion Clavicula Joint
               4. Sterno Clavicula Joint
               5. Subacromial space
               6. Intervertebral Joint
               7. Costovertebral Joint
               8. Scapula Thorakal Joint
       Scapulohumeral Muscles :
           Prime Movers:
aDeltoid
b. Pectoralis major
c. Latissimus dorsi
d. Teres major
e. Biceps
f. Coracobrachialis
g.Triceps



Sejarah Perkembangan fisioterapi di Indonesia


Pada tahun 1930-an para penyandang cacat belum mendapat perhatian dan pelayanan secara benar dan tuntas. Sehingga menggerakan hati para tokoh kemanusiaan untuk memberikan hak-hak asasi manusia pada penyandang cacat,seperti hak mendapatkan pendidikan,menentukan cara hidup,mendapatkan kebahagiaan,mendapatkan haknya dalam berobat.
Pada tahun 1940-an,masa di mana sedang bergolak-golaknya di seluruh dunia yang menuntut hak kebebasan dan kemerdekaan.
Penyandang cacat menuntut hak asasi mereka,sehingga terbentuklah pertolongan rehabilitasi bagi penyandang cacat.
Organisasi yang mulai muncul yaitu WHO,UNICEF,ILO.
Sekarang sudah terbentuk IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia).Fisioterapi di Indonesia pun semakin berkembang disesuaikan dengan jaman yang semakin modern.Tidak hanya tangan kita sebagai alatnya tetapi sudah ada alat-alat canggih yang mulai dikembangkan dalam bidang Fisioterapi,misalnya Inframerah,Ultra violet,SWD, dan lain sebagainya.
Fisioterapi pun sudah mulai dibutuhkan oleh masyarakat sehingga Rumah Sakit mulai membuka Fisioterapi.


sumber:http://www.rsjakarta.co.id/layanan/fisioterapi/ 

Extremitas Bawah


1.      Pelvis   : Os Illium,Os Ischium,Os Pubis
Terdapat 4 Spina sebagai patokan pengukuran Pelvis
Ø  SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior)
Ø  SIAI (Spina Iliaca Anterior Inferior)
Ø  SIPS (Spina Iliaca Posterior Superior)
Ø  SIPI (Spina Iliaca Posterior Inferior)

2.      Os Femur
Yang membedakan Os Femur dengan Os Humerus adalah apabila Os Femur memiliki caput dan collumnya dalam. Di bagian Os femur ini menempel lah os Patella.

Terdapat pertemuan Acetabulum dengan Caput Femur yang bernama Hip Joint.

Otot penggerak utama pada Hip Joint :
a.       Fleksi               : m. iliopsoas (iliacus dan soas))
b.      Ekstensi           : m. gluteus maximus
c.       Abduksi          : m. gluteus mediaus
d.      Adduksi          : m. adductor
e.       Eksorotasi       : m. piriformis,gemellus,obturatorius
f.       Endorotasi       : m. gluteus minimus
g.      Rotasi
3.      Os Tibia Fibula

v  Persendian
ü  Patellofemuralis                            : Patella dan Femur
ü  Tibiofemuralis                               : Tibia dan Femur
ü  Proximal tibia fibula                      : Antara tibia dan fibula
ü  Distal tibiofibula                           : Antara tibia dan fibula
ü  Talocrural Joint                             : Tibia, fibula, dan talus
ü  Talocalcalcaneus navicular            : Talus, calcaneus, dan navicular
ü  Intertarsal                                      : Ada diantara tarsalia
ü  Tarsometatarsal                             : Tarsal dan metatarsal
ü  Metatarsophalank                          : Metatarsal dan phalank
ü  Interphalank                                  : Ada diantara Phalank
·         Ligament dibagian Lutut
o   Ligament crusiatum anterior
o   Ligament crusiatum posterior
o   Ligament collateral lateral
o   Ligament collateral medial